Laman

Jumat, 24 Oktober 2014

KERETA KENCANA

Saat ini di sekitar keraton terdapat tiga bangunan yang difungsikan sebagai museum. Satu di depan keraton atau yang berseberangan dengan kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Sumenep. Bangunan museum yang berdiri di bagian selatan keraton itu, sebelumnya merupakan garasi kereta kencana kerajaan.
Sekarang menjadi tempat koleksi kereta kencana dan beberapa benda bersejarah lain seperti kursi pertemuan, tempat tidur raja, kursi pengadilan pada jaman raja, serta beberapa foto raja. Kereta kencana yang dipajang di sana kabarnya merupakan hadiah dari kerajaan Inggris, sebagai balas jasa.
Konon bantuan yang diberikan raja Sultan Abdurrahman adalah mengalihbahasakan sebuah prasasti dengan tulisan Sansekerta kuno, yang ditemukan pada masa Raffles. “Kereta kencana itu bernama My Lord, namun karena lidah orang Madura saat itu kurang bisa melafalkan. Maka, kereta raja itu kemudian lebih dikenal dengan nama Melor,”
Biaya karcis untuk memasuki musium adalah Rp 2.000 per orang.

PANTAI LOMBANG DI SUMENEP


Pantai Lombang

Pantai Lombang adalah pantai dengan hamparan pasir putih dan gugusan tanaman cemara udang yang tumbuh di areal tepi pantai. Suasananya sangat teduh dan indah sekali.
Pantai Lombang memiliki kesan istimewa karena memiliki hamparan pasir putih sepanjang 12 kilometer. Berbeda dengan pantai lainnya yang umumnya dihiasi oleh pepohonan kelapa, di pantai ini wisatawan dapat melihat deretan pohon-pohon cemara udang. Tinggi pepohonan tersebut sekitar 4 meter di atas tanah, namun tidak dalam kondisi tegak, melainkan agak membungkuk sehingga nampak seperti udang. Di tengah kondisi cuaca di Pulau Madura yang terkenal panas, berlindung di bawah rerimbunan daun pohon cemara ini dapat sedikit menghela cuaca panas tersebut.
Pantai Lombang ini berada sekitar 30 Km arah utara dari Kota Sumenep. Jalan untuk mengakses menuju lokasi sangat mudah, bisa menggunakan mobil atau sepeda motor. Untuk masuk ke lokasi pantai, akan dikenakan biaya karcis sebesar Rp 5.000,- saja.
Di pantai ini telah tersedia kamar bilas bagi para pengunjung untuk membersihkan badan sehabis bermain pasir atau berenang. Jika ingin duduk-duduk santai, wisatawan dapat memanfaakan beberapa tempat duduk atau warung-warung kecil di pinggir pantai yang menjual `es degan` (kelapa muda) serta `rujak lontong` (rujak Madura). Di tengah teriknya matahari, rujak lontong yang lezat, serta segarnya es degan sangat cocok untuk dinikmati.
Biaya karcis untuk memasuki pantai ini adalah Rp 5.000 per orang.

Minggu, 05 Oktober 2014

ASTA TINGGI SUMENEP MADURA


Asta Tinggi merupakan wisata rohani yang adalah komplek pemakaman Raja-raja Sumenepp dan kerabatnya. Asta atau pemakaman ini terletak di desa Kebun Agung, 2,5 Km arah baray laut kota Sumenep dan berada di daerah dataran tinggi, karena itulah dinamakan Asta Tinggi.
Dalam prasasti yang terdapat di pemakaman, tertulis, komplek pemakaman ini berdiri tahun 1644 M, yaitu empat tahun sebelum Belanda masuk dan menjajah Madura. Bangunan terdiri dari satu gapura utama dan gapura dalam yang memiliki gabungan corak arsitektur Jawa, Cina, dan Timur Tengah. Di dalam komplek pemakaman terdapat bangunan cungkup makam dengan atap kubah masjid dimana di dalamnya terdapat makam para raja Sumenep dan kerabatnya.
Asta Tinggi memiliki tiga bagian makam. Makam pertama adalah komplek makam bawah, yaitu makam yang diperuntukkan para Raden rendahan. Bagi mereka yang dulunya memiliki gelar Raden, tanpa tambahan nama lainnya akan dimakamkan di komplek ini.
Komplek kedua adalah komplek makam luar, yang diperuntukkan Raden menengah, dan bukan keturunan langsung dari Raja Sumenep.